Mungkin sudah sejak lama ini sejumlah warga yang tinggal di kota-kota besar seperti Jakarta, pasti sering merasakan jengkelnya terjebak kemacetan.
Kemacetan sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak masalah yang mungkin dianggap sulit atau memang benar-benar sulit untuk diatasi karena setiap tahunya jumlah kendaraan senantiasa bertambah.
Sayangnya, hal tersebut tidak dibarengi dengan keadaan atau fasilitas jalan yang tidak memadai serta jalan yang ada kurang mampu menampung jumlah kendaraan yang terus bertambah tersebut sehingga mengakibatkan kemacetan.
Karena permasalahan ini lah, banyak orang yang berusaha dan mencoba alternatif atau hal lain untuk menghindari kemacetan tersebut. Berikut hal-hal unik yang dilakukan oleh orang-orang dalam menghindari kemacetan :
Berdasarkan media setempat, pria yang tak disebut namanya ini biasanya berangkat kerja dengan menggunakan mobil, namun karena selalu terlambat akibat terjebak macet. Maka ia pun memutuskan untuk menunggangi kuda.
Hal ini dilakukan karena ia seringkali terjebak kemacetan di kota Zhuzhou selama kurang lebih tiga jam. Selain itu, Zeng Daxia ternyata tinggal di kota yang berbeda dengan tempat dimana ia bekerja.
Karenanya, pergi ke kantor dengan menggunakan parasut merupakan alternatif yang tepat baginya agar cepat sampai ke tempat dimana ia bekerja tanpa harus dipusingkan dengan kemacetan. Parasut yang ia gunakan pun dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan paraglider bermotor.
Di China, ternyata penggunaan parasut sebagai alat transportasi merupakan sesuatu hal yang legal dan tidak melanggar hukum. Tentunya dengan syarat tidak digunakan untuk terbang melayang ke daerah yang dilarang oleh pemerintah seperti, markas militer. Selain itu, setiap pengguna parasut hanya diperbolehkan mengudara dibawah ketinggian 1.000 meter.
Sekilas, mobil mini buatan Zhiyun tersebut tampak seperti mobil mainan anak-anak. Namun nyatanya, mobil tersebut dilengkapi dengan mesin, pedal gas dan juga rem yang berfungsi dengan baik.
Selain itu, mobil ini juga dilengkapi dengan lampu serta klakson. Menariknya lagi, mobil mini ini disediakan sebuat tempat untuk pemutar musik yang bisa memuat sekitar 500 lagu!
Mobil yang memiliki panjang sekitar 58 cm, tinggi 38 cm dan lebar 33 cm ini ia buat selama sekitar 2 tahun. Zhiyun mengaku, ia sudah menghabiskan uang sekitar 1.500 yuan atau sekitar Rp. 2, 9 juta untuk membuat mobil mini nya tersebut.
Rupanya "ambulans" itu adalah mobil yang didandani menyerupai ambulans. Di dalamnya pun tak terdapat secuil pun peralatan medis namun memiliki sirine yang akan dibunyikan saat melaju. Ambulans palsu ini memasang tarif sekitar $200 per jam atau sekitar Rp. 2, 4 juta per jam karena memiliki interior mewah.
Namun, akal-akalan ini mulai tercium aparat kepolisian yang kini sedang getol menyelidiki laporan adanya "taksi ambulans" yang disewa untuk mengangkut orang-orang kaya di Moskow. Seorang petugas mengatakan sudah dapat mengidentifikasi salah satu ambulans palsu tersebut.
"Interior ambulans itu dirancang seperti mobil limousine mewah dengan kursi yang sangat nyaman untuk mengangkut orang kaya," ucap seorang petugas polisi pada harian Izvestiya. "Di dalam mobil itu tak terlihat satu pun anggota paramedis. Ada beberapa orang berpakaian sipil yang menolak ditanyai identitasnya.
Selain itu, terdapat kipas angin besar, motor penggerak kipas, dan parasut pada sepeda paralevo tersebut serta sudah dilengakpi dengan GPS (Global Positioning System). Dengan perangkat itu, Paravelo mampu terbang dengan ketinggian 1.200 meter, dan kecepatan 40 kilometer per jam.
Untuk memutar kipas, Paravelo menggunakan bahan bakar biofuel. Dengan tangki penuh, sepeda ini bisa terbang selama tiga jam dan hanya memerlukan landasan pacu pendek untuk lepas landas. Tentunya, sepeda paralevo ini bisa digunakan layaknya sepeda roda dua biasa.
Uniknya, guna mengendarai paralevo, Anda tidak memerlukan lisensi pilot untuk menerbangkan sepeda ini. Anda cukup berlatih mengarahkan gerak parasut dengan kedua tangan.
Selain unik, sepeda ini pun sangat praktis karena sepeda ini dapat dilipat, sehingga bisa disimpan rapi di ruang kantor. Bahkan terdapat lampu xenon yang cahayanya bisa dilihat sejauh 3 kilometer!
Sepeda canggih ini diciptakan oleh dua orang pria berkebangsaan Inggris, mereka adalah John Fordon, 37 tahun, dan Yannick Read, 42 tahun. Kedua orang hebat tersebut menciptakan sepeda terbang dengan modal 10.000 poundsterling, atau setara dengan Rp 155 juta.
Kemacetan sendiri merupakan salah satu dari sekian banyak masalah yang mungkin dianggap sulit atau memang benar-benar sulit untuk diatasi karena setiap tahunya jumlah kendaraan senantiasa bertambah.
Sayangnya, hal tersebut tidak dibarengi dengan keadaan atau fasilitas jalan yang tidak memadai serta jalan yang ada kurang mampu menampung jumlah kendaraan yang terus bertambah tersebut sehingga mengakibatkan kemacetan.
Karena permasalahan ini lah, banyak orang yang berusaha dan mencoba alternatif atau hal lain untuk menghindari kemacetan tersebut. Berikut hal-hal unik yang dilakukan oleh orang-orang dalam menghindari kemacetan :
1. Menghindari macet, seorang pria pergi ke kantor dengan cara menunggangi kuda
Pria yang tengah melintas di jalan Xiongchu, China dengan menunggangi seekor kuda tersebut merupakan salah seorang pegawai kantor yang diketahui merupakan anggota klub joki kuda Wuhan.Berdasarkan media setempat, pria yang tak disebut namanya ini biasanya berangkat kerja dengan menggunakan mobil, namun karena selalu terlambat akibat terjebak macet. Maka ia pun memutuskan untuk menunggangi kuda.
2. Demi menghindari macet, seorang pengusaha pergi ke kantor menggunakan parasut
Tidak seperti orang pada umumnya yang pergi ke kantor dengan menggunakan kendaraan pribadi ataupun alat transportasi massal seperti kereta. Zeng Daxia, seorang pengusaha asal China ini pergi ke kantor dengan menggunakan parasut!Hal ini dilakukan karena ia seringkali terjebak kemacetan di kota Zhuzhou selama kurang lebih tiga jam. Selain itu, Zeng Daxia ternyata tinggal di kota yang berbeda dengan tempat dimana ia bekerja.
Karenanya, pergi ke kantor dengan menggunakan parasut merupakan alternatif yang tepat baginya agar cepat sampai ke tempat dimana ia bekerja tanpa harus dipusingkan dengan kemacetan. Parasut yang ia gunakan pun dirancang sedemikian rupa dengan menggunakan paraglider bermotor.
Di China, ternyata penggunaan parasut sebagai alat transportasi merupakan sesuatu hal yang legal dan tidak melanggar hukum. Tentunya dengan syarat tidak digunakan untuk terbang melayang ke daerah yang dilarang oleh pemerintah seperti, markas militer. Selain itu, setiap pengguna parasut hanya diperbolehkan mengudara dibawah ketinggian 1.000 meter.
3. Seorang pria membuat mobil mini demi menghindari kemacetan
Demi terhindar dari macet, seorang pria berumur 60 tahunan asal Tiongkok yang bernama Xu Zhiyun menciptakan mobil super mini. Saking kecilnya mobil yang ia buat, sampai-sampai kendaraan tersebut diklaim sebagai mobil dengan ukuran terkecil di dunia.Sekilas, mobil mini buatan Zhiyun tersebut tampak seperti mobil mainan anak-anak. Namun nyatanya, mobil tersebut dilengkapi dengan mesin, pedal gas dan juga rem yang berfungsi dengan baik.
Selain itu, mobil ini juga dilengkapi dengan lampu serta klakson. Menariknya lagi, mobil mini ini disediakan sebuat tempat untuk pemutar musik yang bisa memuat sekitar 500 lagu!
Mobil yang memiliki panjang sekitar 58 cm, tinggi 38 cm dan lebar 33 cm ini ia buat selama sekitar 2 tahun. Zhiyun mengaku, ia sudah menghabiskan uang sekitar 1.500 yuan atau sekitar Rp. 2, 9 juta untuk membuat mobil mini nya tersebut.
4. Layanan sewa taksi berupa ambulan untuk menghindari macet bagi orang berduit
Ada banyak cara untuk meloloskan diri dari kemacetan, seperti yang dilakukan para pebisnis di Rusia ini. Rupanya banyak orang kaya yang menyewa jasa taksi yang mirip ambulans untuk melintasi jalanan macet di Moskow.Rupanya "ambulans" itu adalah mobil yang didandani menyerupai ambulans. Di dalamnya pun tak terdapat secuil pun peralatan medis namun memiliki sirine yang akan dibunyikan saat melaju. Ambulans palsu ini memasang tarif sekitar $200 per jam atau sekitar Rp. 2, 4 juta per jam karena memiliki interior mewah.
Namun, akal-akalan ini mulai tercium aparat kepolisian yang kini sedang getol menyelidiki laporan adanya "taksi ambulans" yang disewa untuk mengangkut orang-orang kaya di Moskow. Seorang petugas mengatakan sudah dapat mengidentifikasi salah satu ambulans palsu tersebut.
"Interior ambulans itu dirancang seperti mobil limousine mewah dengan kursi yang sangat nyaman untuk mengangkut orang kaya," ucap seorang petugas polisi pada harian Izvestiya. "Di dalam mobil itu tak terlihat satu pun anggota paramedis. Ada beberapa orang berpakaian sipil yang menolak ditanyai identitasnya.
5. Sepeda terbang, solusi hindari kemacetan
Sepeda yang diberi nama paravelo ini memiliki empat roda dimana dua di depan dan belakang dengan posisi sejajar layaknya sepeda pada umumnya, dan dua roda lainya berada pada bagian kanan dan kiri menyerupai sayap.Selain itu, terdapat kipas angin besar, motor penggerak kipas, dan parasut pada sepeda paralevo tersebut serta sudah dilengakpi dengan GPS (Global Positioning System). Dengan perangkat itu, Paravelo mampu terbang dengan ketinggian 1.200 meter, dan kecepatan 40 kilometer per jam.
Untuk memutar kipas, Paravelo menggunakan bahan bakar biofuel. Dengan tangki penuh, sepeda ini bisa terbang selama tiga jam dan hanya memerlukan landasan pacu pendek untuk lepas landas. Tentunya, sepeda paralevo ini bisa digunakan layaknya sepeda roda dua biasa.
Uniknya, guna mengendarai paralevo, Anda tidak memerlukan lisensi pilot untuk menerbangkan sepeda ini. Anda cukup berlatih mengarahkan gerak parasut dengan kedua tangan.
Selain unik, sepeda ini pun sangat praktis karena sepeda ini dapat dilipat, sehingga bisa disimpan rapi di ruang kantor. Bahkan terdapat lampu xenon yang cahayanya bisa dilihat sejauh 3 kilometer!
Sepeda canggih ini diciptakan oleh dua orang pria berkebangsaan Inggris, mereka adalah John Fordon, 37 tahun, dan Yannick Read, 42 tahun. Kedua orang hebat tersebut menciptakan sepeda terbang dengan modal 10.000 poundsterling, atau setara dengan Rp 155 juta.
Post a Comment